Ilmuwan Uni Eropa: 2023 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah

Nadya Zahira
7 Desember 2023, 11:12
Ilustrasi suhu udara di Uni Eropa.
ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/hp/cf
Para ilmuwan Uni Eropa mengatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, karena suhu rata-rata global selama 11 bulan pertama tahun ini mencapai tingkat tertinggi.

Para ilmuwan Uni Eropa mengatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, karena suhu rata-rata global selama 11 bulan pertama tahun ini mencapai tingkat tertinggi yaitu 1,46 derajat Celcius di atas rata-rata tahun 1850-1900.

Melansir dari Reuters, rekor suhu terpanas tersebut membuat pemerintah melakukan negosiasi maraton di Konferensi Iklim COP28, di Dubai. Mereka membahas mengenai rencana penghapusan penggunaan batu bara hingga penghapusan penggunaan minyak dan gas yang mengeluarkan emisi karbon dioksida (CO2) dan menjadi sumber utama emisi pemanasan. 

Copernicus Climate Change Service (C3S) mengatakan, suhu untuk periode Januari-November 2023 adalah 0,13C lebih tinggi daripada rata-rata untuk periode yang sama pada tahun 2016. Dengan begitu, saat ini merupakan tahun terpanas dalam sejarah. 

Dia juga mengatakan, pada November 2023 merupakan November terpanas yang pernah tercatat secara global, dengan suhu udara permukaan rata-rata 14,22C. Angka tersebut di atas rata-rata pada tahun 1991-2020 untuk bulan November.

“Tahun ini kini memiliki enam bulan yang memecahkan rekor dan dua musim yang memecahkan rekor. Suhu global November yang luar biasa, termasuk dua hari yang lebih hangat dari 2C di atas suhu pra-industri, berarti 2023 adalah tahun terpanas dalam sejarah," kata Wakil Direktur C3S Samantha Burgess, dikutip dari Reuters, Kamis (7/12).

Burgess mengatakan, selama konsentrasi gas rumah kaca terus meningkat, dunia tidak dapat mengharapkan hasil yang berbeda dari yang terlihat pada tahun ini. Artinya, suhu akan terus meningkat dan begitu juga dengan dampak gelombang panas dan kekeringan. 

“Mencapai net zero emission sesegera mungkin adalah cara yang efektif untuk mengelola risiko iklim kita," kata dia.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...